PANTUN NASEHAT
Pantun nasehat adalah salah satu dari macam jenis pantun. Pantun nasehat sendiri merupakan rangkaian kata-kata yang mempunyai makna mengarahkan atau menegur seseorang untuk menjadi lebih baik.
Pantun nasehat
dari jaman ke jaman mengalami perkembangan, pada awal mulanya pantun
hanyalah karya lisan yang spontan terucap dari orang yang kreatif.
Seperti halnya pantun-pantun lainnya, sekarang pantun nasehat
dapat menjelma sebagai pantun tertulis atau pantun tulisan yang
mempunyai makna sesusai isi yang disampaikan tanpa mengabaikan sampiran
yang menjadi tutur kata penting agar mudah dimengerti serta dipahami
oleh setiap orang yang membaca atau mendengarkannya.
Janganlah lagi meminta talas
Kalau budi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta balas
Kalau ada jarum yang patah
Jangan simpan dalam peti
Kalau ada kata yang salah
Jangan simpan dalam hati
Hari panas jangan ke laut
Kalau ke laut kapal tergalang
Hati panas jangan diturut
Kalau diturut akal pun hilang
Jangan mengipas-ngipas arang
Kalau dikipas banyak baranya
Jangan memanas-manaskan orang
Kalau panas banyak maraknya
Kalau memagar rumpun bawang
Pagar dahulu lapis berlapis
Kalau mendengar pengaduan orang
Dengarkan dulu habis-habis
Kalau ranting sudah bertangkai
Janganlah dililit-lilit juga
Kalau berunding sudah selesai
Jangan diungkit-ungkit juga
Jangan patahkan atap mengkuang
Atap patah kumbangpun lalu
Jangan patahkan cakap orang
Cakap patah orangnya malu
Jangan suka mencabut padi
Kalau dicabut hilang buahnya
Jangan suka menyebut budi
Kalau disebut hilang tuahnya
Jangan suka makan mentimun
Mentimun itu banyak getah nya
Jangan suka banyak melamun
Melamun itu tiada gunanya
Kalau berkitab sambil menulis
Jangan sampai dawat terbuang
Kalau bercakap di dalam majelis
Jangan sampai mengumpat orang
Kalau kita tidak bersuluh
Jangan takut berjalan malam
Kalau kita tidak bermusuh
Jangan takut makan setalam
Kalau kita tidak bergalah
Jangan takut membentang kajang
Kalau kita tidak bersalah
Jangan takut ditantang orang
Banyak sayur dijual di pasar
Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
cepat cepatlah pergi makan
Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama
Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.
Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan
Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan
Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju
Ada ubi ada talas
Ada budi ada balas
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan merana
Jalan kelam disangka terang
Hati kelam disangka suci
Akal pendek banyak dipandang
Janganlah hati kita dikunci
Jalan-jalan ke kota bali
Jangan lupa beli buah duku
Kalau besar jangan mencuri
Agar orang menghargaimu
Bunga mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya
Sebelum menggali buah bengkuang
Galilah dahulu buah ketari
Sebelum mencari kesalahan orang
Carilah dahulu kesalahan sendiri
Ilmu insan setitik embun
Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati
Ke hulu membuat pagar,
Jangan terpotong batang durian;
Cari guru tempat belajar,
Supaya jangan sesal kemudian.
Tiap nafas tiadalah kekal
Siapkan bekal menjelang wafat
Turutlah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu manfaat
Hati-hati membeli rokok
Karena rokok panjang-panjang
Hati-hati memilih cowok
Karena cowok mata keranjang
Bikin kue dari buah
Buahnya apel sama delima
Bila engkau suka berdakwah
Dakwahlah seperti ulama
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Kemuning ditengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri
Parang ditetak kebatang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu
Padang tamu padang baiduri
Tempat raja membangun kota
Bijak bertemu dengan jauhari
Bagaikan cincin dengan permata
Ngun Syah Betara Sakti
Panahnya bernama Nila Gandi
Bilanya emas banyak dipeti
Sembarang kerja boleh menjadi
Jalan-jalan ke kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengan tekun
Di gunung sana kau suka berlibur
Di gunung sini kau suka tertawa
Bila sudah masuk kubur
Hanya amal yang dibawa
Menepuk air di bak mandi,
terpercik muka sendiri.
Bila ingin setiap waktumu berarti,
jangan terjebak rutinitas sehari-hari.
Mencari suatu lokasi tersembunyi,
lebih mudah dari tempat yang tinggi.
Ambilah jarak dari perilaku sehari-hari,
biar lebih mudah menggali
Burung Glatik mati ditusuk
Buat apa cantik klo hatinya busuk…
Bandar Belawan di tanah Deli
Sungguh ramai orang berniaga
Telah bertambah usia kini
Makin bijak dan waspada
Engku Nur membeli belah di pekan
Membeli sirih dank kelapanya
Jatah usia makin terkurangkan
Marilah ingat kepada-Nya
Bandar Malaka indah bandarnya
Sungguh elok bila dipandang
Semakin matang dikau usianya
Makin eloklah pribadi dipandang
Matahari terbit di Kalimantan
Membawa hangat indahnya nian
Inilah hari jadi Tuan Tian
Semoga membawa kebahagiaan
Selamat Ulang Tahun ya…!
Pantun Pendidikan
Jalan-Jalan Ke Sawojajar
Disana Banyak Batu Koral
Sekolah Tempat Qta Belajar
Belajar Ilmu Serta Moral
Pergi Jalan-Jalan Ke Pasar
Pergi Lgee Ke Tempat Gadai
Mari Qta Rajin Belajar
Rajin Belajar Supaya Pandai
Jika pergi ke padang datar
Jangan lupa pulang berlabuh
Jika kita kepingin pintar
Belajarlah sungguh-sungguh
Jika ingin mendulang cadas
Jangan lupa palu baja
Jika murid tumbuh cerdas
Guru pun ikut bahagia
Jika kamu pergi ke dusun
Jangan lupa bawa beras
Belajarlah dengan tekun
Agar kita naik kelas
Jika kita makan petai
jangan lupa makan kerupuk
Jika kita ingin pandai
Ranjin-rajin baca buku
Kehutan mencari rusa
Hendaklah membawa tali
Wahai anak-anak bangsa
Cepat bangun lekas mandi
Andai ini hari rugi
Tentu mujur esok lusa
Jangan lupa gosok gigi
Sebab kamu anak bangsa
Hendaklah melempar jangkar
Kalau ada perahu singgah
Kalau anak bangsa pintar
Negeri ini akan bangga
Masak angsa dikuali
Bukan saja di perigi
Hendaklah kamu mengabdi
Di pangkuan ibu pertiwi
Pergilah ke tepi kali
Jangan lupa bawa guci
Bangkitlah anak pertiwi
Bangunlah negerimu ini
Jika kita pegang kuas
Melukislah pada kertas
Jika anak bangsa cerdas
Bangsa pun berkualitas
Jika hendak kamu melamar
Jangan banyak tulis dihapus
Jika siswa rajin belajar
Sudah tentu pasti lulus
Bunga mawar berwarna merah
sungguh indah walau diluar
dari pada kita marah-marah
lebih baik kita nbelajar
Buah masam asam rasanya
kalau gula rasanya manis
walau dia jelek wajahnya
tetapi mahir berbahasa inggris
bunga mawar bunga melati
di tanam di pinggir sunggai
rajin – rajinlah kita mengaji
kelak tuanya menjadi pak haji
jika pergi ke padang datar
jangan lupa pulang berlabuh
jika kita ingin pintar
belajarlah sungguh-sungguh
burung GARUDA terbangnya tinggi
terbang jauh tiada tara
apa bila kamu sudah sukses nanti
jangan melupakan guru yang sudah berjasa.
Buka puasa di Restoran
jangan lupa ajak istri
jangan sampai melupakan pendidikan
dan carilah ilmu sampai mati
bunga melati bunga mawar
belinya di toko bunga “nita”
jika kalian ingin belajar
bukalh telinga dan mata
PANTUN PENDIDIKAN
Jika ingin mendulang cadas
Jangan lupa palu baja
Jika murid tumbuh cerdas
Guru pun ikut bahagia
Jika kamu pergi ke dusun
Jangan lupa bawa beras
Belajarlah dengan tekun
Agar kita naik kelas
Jika kita makan petai
jangan lupa makan kerupuk
Jika kita ingin pandai
Ranjin-rajin baca buku
Kehutan mencari rusa
Hendaklah membawa tali
Wahai anak-anak bangsa
Cepat bangun lekas mandi
Andai ini hari rugi
Tentu mujur esok lusa
Jangan lupa gosok gigi
Sebab kamu anak bangsa
Hendaklah melempar jangkar
Kalau ada perahu singgah
Kalau anak bangsa pintar
Negeri ini akan bangga
Masak angsa dikuali
Bukan saja di perigi
Hendaklah kamu mengabdi
Di pangkuan ibu pertiwi
Pergilah ke tepi kali
Jangan lupa bawa guci
Bangkitlah anak pertiwi
Bangunlah negerimu ini
Jika kita pegang kuas
Melukislah pada kertas
Jika anak bangsa cerdas
Bangsa pun berkualitas
Jika hendak kamu melamar
Jangan banyak tulis dihapus
Jika siswa rajin belajar
Sudah tentu pasti lulus
Anak sekolah pergi mengaji
Pergi mengaji hari lah pagi
Sungguh malang nasibku ini
Sejak aku di tinggal ibu tiri
Bunga mawar berwarna merah
Sungguh indah walau diluar
Dari pada kita marah-marah
Lebih baik kita belajar
Buah masam asam rasanya
Kalau gula rasanya manis
Walau dia jelek wajahnya
Tetapi mahir berbahasa inggris
Bunga mawar bunga melati
Di tanam di pinggir sunggai
Rajin – rajinlah kita mengaji
Kelak tuanya menjadi pak haji
Jika pergi ke padang datar
Jangan lupa pulang berlabuh
Jika kita ingin pintar
Belajarlah sungguh-sungguh
Burung Garuda terbangnya tinggi
Terbang jauh tiada tara
Apa bila kamu sudah sukses nanti
Jangan melupakan guru yang sudah berjasa.
Buka puasa di Restoran
Jangan lupa ajak istri
Jangan sampai melupakan pendidikan
Dan carilah ilmu sampai mati
Bunga melati bunga mawar
Belinya di toko bunga “nita”
Jika kalian ingin belajar
Bukalah telinga dan mata
Matahari bersinar cerah
Para nelayan mulai berlayar
Jika ingin masa depan mu cerah
Rajin-rajinlah belajar
Minum susu kental manis,
lebih enak pake es batu.
Wahai adik jangan menangis,
Apa yang bisa kakak bantu
Buat apa beli ikan
Kalau tidak dipelihara
Buat apa beli Al-Qur’an
Kalau tidak suka dibaca
Ada jeruk diatas andong
Dimakannya hanya sepasi
Jadi anak jangan berbohong
Kelak dewasa bisa korupsi
Daun hijau di puncak gunung
Burung terbang berkicau ria
Jangan lupa menuntut ilmu
Pasti hidupmu akan bahagia
Buat apa makan mentimun
Lebih baik makan nasi
Buat apa duduk melamun
Lebih baik kita mengaji
Angkutan kota bewarna-warni
Penuh sesak dalam kota
Menyebrang harus berhati-hati
Jika lengah,celakalah kita
Jangan suka makan mentimun
Mentimun itu banyak getahnya
Jangan suka duduk melamun
Melamun itu tak ada gunanya
Sungguh cantik anak Pak cmat
Pakai baju apapun pantas
Kalau kamu ingin selamat
Patuhilah rambu-rambu lalu lintass
Jalan-jalan kekota blitar
Jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
Belajarlah dengan tekun
Anak udang, udang juga
Bolehkah jadi anak tenggiri
Anak orang,orang juga
Bolehkah jadi anak sendiri
Daun terap diatas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
Kemana kancil akan di kejar
Lari cepat masuk pasar
Kalau mau jadi anak pintar
Rajin membaca banyak belajar
Jalan jalan ke kota banjar
Jangan lupa membeli kurma
Kita harus rajin belajar
Agar dapat ranking pertama
Pergi sekolah pagi-pagi
Sampai lupa makan sarapan
Jika kamu tak mau rugi
Raih lah ilmu pendidikan
Kalau kamu mau berlayar
Silahkan saja naik perahu
Kalau kamu mau pintar
Jangan suka mengerutu
Buat apa punya kuku
Kalau tak punya jari
Buat apa punya buku
Kalau tak dipelajari
Jika ingin mendulang cadas
Jangan lupa palu baja
Jika murid tumbuh cerdas
Guru pun ikut bahagia
Jika kamu pergi ke dusun
Jangan lupa bawa beras
Belajarlah dengan tekun
Agar kita naik kelas
Jika kita makan petai
Jangan lupa makan kerupuk
Jika kita ingin pandai
Ranjin-rajin baca buku
Kehutan mencari rusa
Hendaklah membawa tali
Wahai anak-anak bangsa
Cepat bangun lekas mandi
Andai ini hari rugi
Tentu mujur esok lusa
Jangan lupa gosok gigi
Sebab kamu anak bangsa
Hendaklah melempar jangkar
Kalau ada perahu singgah
Kalau anak bangsa pintar
Negeri ini akan ramah
Masak angsa di kuali
Bukan saja di perigi
Hendaklah kamu mengabdi
Di pangkuan ibu pertiwi
Pergilah ke tepi kali
Jangan lupa bawa guci
Bangkitlah anak pertiwi
Bangunlah negerimu ini
Jika kita pegang kuas
Melukislah pada kertas
Jika anak bangsa cerdas
Bangsa pun berkualitas
Jika hendak kamu melamar
Jangan banyak tulis dihapus
Jika siswa rajin belajar
Sudah tentu pasti lulus
Bunga mawar berwarna merah
Sungguh indah walau diluar
Dari pada kita marah-marah
Lebih baik kita nbelajar
Buah masam asam rasanya
Kalau gula rasanya manis
Walau dia jelek wajahnya
Tetapi mahir berbahasa inggris
Bunga mawar bunga melati
Di tanam di pinggir sunggai
Rajin – rajinlah kita mengaji
Kelak tuanya menjadi pak kyai
Pak dani bawa adik
Mau diasah dijati baru
Jangan suka ganggu adik
Nanti dimarahi ibu
Anak doah makan lepet
Makan lepet sambil melompat
Kalau ingin cepat pintar
Rajin- rajin lah untuk belajar
Kalau ada sumur diladang
Boleh kita numpang mandi
Kalau ada umur yang panjang
Boleh kita bejumpa lagi
Puisi cinta harus berjajar
Seperti bunga-bunga teratai
Kalau kita rajin belajar
Cita-cita pasti tercapay
Jika hendak kamu melamar
Jangan banyak tulis dihapus
Jika siswa rajin belajar
Sudah tentu pasti lulus
Matamu berbinar binar
Bagaikan terang rembulan
Kamu ngak pinter pinter
Pacaran aja kerjaan
Kamu itu sangat imut
Kamu selalu di hatiku
Kalau kamu kentut
Aku selalu pergi darimu
0 komentar:
Posting Komentar